PPM Network eps 12

The Future Leader Scholarship: Finding Your Passion and True Self

Keynote Speaker: Tasya Juwita, M.M., ATP, CRMP – GM Risk mgmt. & compliance di PT MCM services (AsuransiKapalku.com)

Alumni WM 71 (TFL 6)

Pencarian jati diri merupakan perjalanan panjang yang akan dialami setiap manusia. Proses pembelajaran yang panjang melalui berbagai cara, sederhana hingga proses pembelajaran yang membutuhkan pengorbanan. Terkadang kita merasa sudah menjadi yang terbaik, namun seakan lupa kalau selalu ada yang lebih baik dari kita sehingga sulit untuk menerima kegagalan. Padahal, dengan merasakan kegagalan kita bisa mengevaluasi kekurangan dan mempelajari hal baru untuk memperbaiki kualitas diri. Yuk simak perjalanan Tasya Juwita mempelajari kekuatan dirinya sejak mahasiswa hingga kini menjalani dunia karier!

Tasya, sapaan akrabnya,  adalah alumni program Wijawiyata Manajemen (WM) angkatan 71 yang berhasil meraih beasiswa The Future Leaders dari PPM School of Management. Saat ini ia bekerja sebagai General Manager of Risk Management and Compliance di PT MCM Service, sebuah perusahaan start up pada bidang asuransi kapal. Tasya berbagi pengalamannya seputar bagaimana melanjutkan studi ke jenjang S2 telah membantunya menemukan kekuatan dan jati diri.

Berawal dari ketidaksengajaan ketika menjelajahi media sosial Twitter. Tasya yang sudah mengikuti beberapa akun informasi beasiswa S2 menemukan flyer beasiswa The Future Leaders ke-6 dari PPM School of Management (PPM SoM). Setelah mencari informasi lebih lanjut tentang PPM SoM, ia baru mengetahui jika dahulu ayahnya pernah menjalani pelatihan dari PPM Manajemen. Sementara dosen bimbingan S1-nya merupakan alumni dari PPM SoM sendiri. Tasya akhirnya mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa TFL.

Tasya mengungkapkan serangkaian tahapan seleksi TFL yang dilaksanakan. Mulai dari proses pengumpulan berkas hingga tes tertulis yang berupa analisis kasus pada suatu perusahaan. Setelah dinyatakan lolos, Tasya harus menjalani rangkaian seleksi selanjutnya secara langsung di Jakarta, sementara saat itu Tasya berada di Lampung.

Sesampainya di Jakarta, Tasya menjalani wawancara dengan beberapa dosen dan dewan juri lainnya. Menurutnya, suasana seleksi terasa amat kompetitif. Ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan amat tajam sehingga membuatnya harus berpikir secara kritis. Setelah lolos seleksi wawancara, ia mengikuti berbagai rangkaian seleksi lainnya seperti psikotes dan outbond.

Sesi outbond inilah yang menurutnya amat berkesan. Tasya mengakui dahulu bukanlah tipe pembelajar tim, lebih ke solo performer. Sedangkan, selama outbond ia ‘dipaksa’ untuk berpikir bersama dalam menyelesaikan challenge yang diberikan. Awalnya memang tak mudah, karena Tasya bukan hanya harus me-manage dirinya seorang namun juga me-manage seluruh tim. Walau demikian, pada akhirnya banyak insight yang didapatkan ketika bekerja dalam tim. Ada hal-hal atau pandangan berbeda terhadap hal yang sama yang mungkin saja tidak terpikirkan oleh kita. Semangat kerjasama ini terus terbawa hingga ia memasuki dunia kerja.

Sebelum lulus dari program WM, Tasya menjalani On the Job Training (OJT) yang dijalankan oleh penerima beasiswa TFL sebagai bentuk pengabdian di PPM School of Management. Tasya ditempatkan di  unit kerja bagian keuangan untuk membantu pengembangan proses bisnis PPM Manajemen. Selama pengalamannya dalam OJT, Tasya menyadari banyaknya sektor bisnis yang dimiliki PPM dan mulai merasakan ketertarikannya untuk bergabung. Setelah masa OJT selesai, Tasya melamar untuk menjadi staf profesional yang ruang lingkup pekerjaannya adalah sebagai  dosen, trainer, serta konsultan. Selama tahap awal, banyak pelatihan dan proyek untuk mengembangkan soft skill yang diterima. Tasya juga mengungkapkan, walaupun dulu ia memilih elektif manajemen keuangan namun kenyataannya keempat elektif ilmu manajemen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Baca juga: Dilema Sarjana Muda: Kerja atau S2?

Saat ini, di PT MCM Tasya dan timnya menghubungkan berbagai pemain di bidang asuransi kapal. Menurutnya, sebenarnya industri ini amat strategis, melihat Indonesia merupakan negara kepulauan dan terletak pada jalur sibuk perdagangan dunia. Namun sayang, potensi yang sudah tercapai saat ini dirasa masih kurang maksimal. Sementara, banyak para pihak asing yang tergiur untuk ‘mengurusi’ perairan Indonesia. Dibawah PT MCM, AsuransiKapalku hadir sebagai platform digital yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kelautan nasional dengan menyediakan 4 (empat) jenis layanan, yaitu iRevolutions, Claimsolution, Claimfinancing, dan Marineconnect.

Tasya menutup sharingnya dengan memberikan dorongan kepada teman-teman agar tidak mudah menyerah dalam perjalanan mencari passion dan true self atau jati diri masing-masing. Tidak apa-apa jika sesekali kita terjatuh atau gagal. Ketika gagal, cobalah tarik nafas sebentar. Bisa saja, kita sebenarnya mampu, namun cara yang kita tempuh kurang tepat. Cobalah tanyakan dan berdiskusi kepada seorang yang sudah expert dan gali ilmu dari mereka. Jangan lupa, selalu coba hal baru untuk memperkaya pengalaman.

Challenge yourself, but don’t forget to enrich your skill & knowledge!