Menjadi seorang pemimpin otomatis menjadikan seseorang sosok panutan bagi lingkungannya. Setiap aksinya adalah contoh, tiap ucapnya adalah titah. Manakala gelombang perubahan menerpa tanpa ampun, ia harus tetap kokoh berdiri diatas kaki sendiri (berdikari) sembari menguatkan rekan-rekan lainnya. Jangan sampai menjadi korban keadaan!

Begitulah kobaran semangat yang diyakini Arya Pandita Widyadhana, mahasiswa Sarjana Akuntansi Bisnis angkatan 9 PPM School of Management. Tahun ini, Arya resmi menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PPM SoM periode 2020-2021. Bersama kabinet Bhinakara, Arya senantiasa menyemangati teman-teman mahasiswa untuk tetap produktif memanfaatkan peluang untuk mengembangkan kualitas diri agar menjadi lebih baik lagi.

Kini dipercaya sebagai Ketua BEM, Arya bercerita bagaimana awalnya ia mulai aktif berorganisasi. Dahulu, ia bukanlah orang yang sering berkecimpung dalam organisasi. Ia cenderung merupakan pribadi yang pemalu dan jarang menyuarakan pendapat dimuka umum. Hingga akhirnya, ia menyadari ia harus dapat menaklukkan rasa malu tersebut untuk dapat berkembang. Ia kemudian melatih rasa percaya dirinya pada mata kuliah Pengembangan Diri serta mulai melibatkan diri dalam berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan kampus. Hasilnya, ia merasa semakin percaya diri ketika berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan komunikasi inilah yang kini berperan penting baginya dalam memimpin organisasi.

Bagi Arya, sosok pemimpin yang baik adalah yang dapat mengenali karakter tiap anggotanya. Setelah saling memahami satu sama lain, barulah sang pemimpin bisa menentukan langkah apa yang bisa dilakukan untuk menyatukan para anggota. Komunikasi yang baik menjadi penting disini. Tidak hanya berkomunikasi perihal formal, tetapi juga hal-hal sederhana seperti saling balas Instagram story satu sama lain. Obrolan ringan seperti inilah yang perlahan akan menciptakan bonding antar anggota, meski saat ini raga harus terpisah oleh jarak.

Arya menceritakan serangkaian inovasi yang dilakukan kabinet Bhinakara dalam program kerjanya. Beberapa program besar seperti START!, UNSEEN, serta PPM Mengajar akan dilaksanakan secara virtual. START! yang merupakan acara seminar nasional tahunan telah lebih dulu diadaptasi ke dalam bentuk webinar pada penyelenggaraan tahun ini bulan Juni lalu. Lalu, UNSEEN adalah event marathon tingkat internasional yang kini dikemas dalam bentuk virtual run. Kemudian, PPM Mengajar yang merupakan program sosial yang dilaksanakan BEM kelak akan dilangsungkan layaknya pembelajaran daring. Yang terbaru, BEM Bhinakara telah melahirkan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baru: E-sports!

Kegiatan berorganisasi harus seimbang dengan jadwal perkuliahan. Maka dari itu, Arya selalu telaten mengatur manajemen waktu agar kedua kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. “Kerjakan dahulu aktivitas yang sudah didepan mata, sambil rencanakan aktivitas selanjutnya,” ucapnya.

Perjalanan kepemimpinan Arya sebagai Ketua BEM baru saja dimulai. Kepada teman-teman, Arya berpesan agar jangan takut memulai hal baru selama hal tersebut akan membawa dampak positif bagi diri kita. Mungkin awalnya tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Perubahan adalah hal yang tak dapat terelakkan dan pasti terjadi, namun terserah kita bagaimana mau menyikapinya. Apakah hendak ditanggapi dengan siaga dan menjadikannya sebagai peluang untuk berkembang, atau justru berpasrah diri? Jangan mau menjadi korban keadaan!

Ditulis oleh:

Karima Salsabila Ramadhina

Mahasiswa SMB Angkatan 15