Menurut teman-teman, kemampuan memimpin berasal dari lahir atau dapat dilatih, ya? Sebenarnya, bisa keduanya, lho! Ada orang yang sudah terlahir dapat memimpin sesuatu dan memiliki karisma tersendiri dalam memimpin.

Namun, ada juga orang yang berhasil memipin suatu hal dengan melatih kepemimpinannya menggunakan berbagai macam cara. Semua tergantung bagaimana masing-masing dari orang tersebut memahami potensi yang dimiliki dalam diri dan kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengaktualisasikan kemampuan memimpinnya.

Ada banyak cara untuk melatih kepemimpinan, seperti: mengikuti organisasi, berpartisipasi dalam komunitas, berinisiasi menjadi ketua kelas atau pemimpin kerja kelompok, mengikuti kelas kepemimpinan, dan lainnya. Hal yang paling penting dalam melatih kepemimpinan adalah untuk menerapkannya atau dengan kata lain tidak terpaku pada teori yang dipelajari.

Terkadang ada kasus-kasus atau kondisi di mana kepemimpinan itu diperlukan dengan menggunakan naluri atau insting secara spontan sehingga pada saat itu, seorang pemimpin benar-benar memfokuskan pikirannya untuk mencari jalan keluar atau solusi atas kondisi tersebut. Pemimpin tersebut juga sudah berpikir mengenai risiko yang akan ia hadapi dengan skema-skema keputusan yang dipikirkan matang-matang sehingga dirinya sering berkorban untuk kepentingan bersama.

Tingkat Kepemimpinan

Kepemimpinan memiliki beberapa tingkatan, yaitu dari individu hingga dalam skala yang lebih besar dalam organisasi atau masyarakat. Berikut adalah beberapa tingkatan kepemimpinan yang umum:

Kepemimpinan pribadi: Ini merupakan kemampuan individu untuk memimpin dirinya sendiri dan mengambil tanggung jawab atas keputusan dan tindakan dalam kehidupan pribadi.

Kepemimpinan tim: Kemampuan seseorang untuk memimpin dan mengelola tim dalam mencapai tujuan bersama. Pemimpin tim harus mampu memotivasi dan mengarahkan anggota tim, memecahkan konflik, dan memastikan tujuan dan target tim tercapai.

Kepemimpinan fungsional: Hal ini mencakup kemampuan seseorang untuk memimpin unit atau departemen dalam organisasi, seperti kepala departemen pemasaran, keuangan, atau produksi.

Kepemimpinan strategis: Ini terdiri dari kemampuan seseorang untuk memimpin organisasi secara keseluruhan dan menentukan arah dan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan strategis melibatkan kemampuan untuk berpikir jangka panjang, menganalisis lingkungan bisnis, memprediksi tren masa depan, dan membuat keputusan strategis.

Kepemimpinan global: Ini adalah kemampuan seseorang untuk memimpin organisasi yang beroperasi di berbagai negara dan budaya. Kepemimpinan global memerlukan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa, serta memahami kebijakan dan peraturan di berbagai negara.

Salah satu unsur seseorang dapat dikatakan sebagai pemimpin adalah dirinya mau berkorban untuk kepentingan bersama yang lebih baik dan paling sedikit kerugiannya (baik dalam materi ataupun moral). Maka dari itu, sebagai anggota yang dipimpin perlu memahami apa yang dilakukan oleh pemimpin dan memberikan masukan yang benar agar suatu kepemimpinan tidak salah arah dan tetap pada kepentingan bersama.

Untuk menjadi seorang pemimpin, hal-hal yang diperlukan adalah

  1. Memahami bagaimana menjadi seorang anggota.
  2. Mengesampingkan hal-hal yang bersifat pribadi atau salah satu pihak.
  3. Memimpin untuk berbakti bukan untuk menampilkan citra diri.
  4. Memulai suatu hal dari diri sendiri sebelum disarankan kepada orang lain.
  5. Mempertahankan komunikasi dengan anggota.

Hal yang tidak disarankan untuk dilakukan ketika menjadi pemimpin, di antaranya

  1. Mementingkan kepentingan diri sendiri saja atau satu pihak.
  2. Tidak melaksanakan apa yang dikatakan oleh diri sendiri.
  3. Memanfaatkan posisi tertinggi untuk berkuasa.
  4. Bertindak semaunya kepada anggota.
  5. Tidak menjalankan tanggung jawab dengan maksimal.

Baca juga: Transferable Skills, Kemampuan Yang Wajib Dimiliki Kaum Milenial

Setiap masing-masing kita adalah pemimpin dan penting bagi kita untuk terus menggali potensi kepemimpinan dalam diri. Teruslah belajar untuk mengevaluasi diri sendiri agar dapat menjadi pemimpin yang layak untuk kepentingan banyak orang dalam hal kebaikan. Semoga artikel ini bermanfaat!