Hard Skill dan Soft Skill: Pengertian, Contoh dan Cara Meningkatkannya
Kamu mungkin sering bingung memahami apa yang dimaksud dengan soft skill dan hardskill. Pada dasarnya, kedua keterampilan ini sama pentingnya dan sangat dibutuhkan untuk menunjang kariermu di masa mendatang. Keterampilan ini perlu kamu kuasai untuk dapat meningkatkan kualitas diri dan melakukan pekerjaan dengan baik.
Penelitian yang dilansir dari Universitas Pasundan melalui teknik observasi, wawancara dan kuesioner menunjukkan bahwa pengaruh hard skill dan soft skill sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 65%. Secara parsial, hard skill memiliki pengaruh yang lebih besar yaitu 50% sedangkan soft skill sebesar 15%.
Pengertian Hard skill
Apa Itu Hard Skill? Hard skill bisa dikatakan sebagai keahlian utama yang dibutuhkan dalam pekerjaan tertentu. Keahlian yang dimaksud adalah kemampuan spesifik tentang suatu hal. Untuk bisa memiliki hard skill, kamu harus menempuh pendidikan formal, program pelatihan dan lain sebagainya untuk bisa mendapatkan sertifikasi atau pengakuan atas keterampilan yang dikuasai. Hard skill bisa dievaluasi, diukur dan dipelajari. Umumnya perusahaan akan mencantumkan persyaratan hard skill pada lowongan pekerjaan. Berikut contoh dari hard skill.
- Search Engine Marketing (SEM)
- Adobe Creative Suite
- Content Management System (CMS)
- Database Management
- Search Engine Optimization (SEO)
- Design User Experience (UX)
- Social Media Marketing
- HTML/CSS
- Microsoft Office
- Product Development
- Design User Interface (UI)
- Video Editing
- Google Analytics
- Dan sebagainya
Pengertian Soft Skill
Apa Itu Soft Skill? Soft skill merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam menunjang kesuksesan seseorang. Soft skill bisa dikatakan sebagai keterampilan bawaan atas sifat seseorang dan tidak bisa dipelajari secara formal. Soft skill didefinisikan sebagai atribut serta ciri kepribadian seseorang yang dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dalam lingkungan pekerjaan. Perusahaan tidak selalu mencantumkan kebutuhan soft skill pada lowongan pekerjaan, kecuali untuk pekerjaan tertentu. Soft skill tidak bisa dipelajari dengan mendalami sebuah materi karena berkaitan erat dengan empati dan juga kecerdasan emosional. Simak contoh soft skill sebagai berikut.
- Kelancaran presentasi.
- Kemampuan bernegosiasi.
- Berbicara di depan umum.
- Kemampuan persuasi.
- Membaca body language lawan bicara.
- Kemampuan memimpin.
- Kemampuan menggunakan komunikasi non-verbal (seperti intonasi nada, gestur tangan, ekspresi wajah, dsb.)
- Berpikir kritis.
- Menganalisis dan mengambil keputusan.
- Dan lainnya
Cara Meningkatkan Hard Skill Dan Soft Skill
Memahami pengertiannya saja tentu tidak cukup, kamu juga harus mengetahui bagaimana cara meningkatkan kedua keterampilan tersebut. Dengan mengoptimalkan kemampuan diri, kamu bisa meraih kesuksesan di masa mendatang. Simak informasinya sebagai berikut.
- Mencari mentor yang tepat
Untuk dapat mengembangkan hard skill dan soft skill tentu kamu membutuhkan arahan dari mentor yang tepat. Hal tersebut perlu dilakukan agar kamu bisa mengembangkan potensi diri secara lebih optimal. Seseorang yang lebih berpengalaman bisa memberikan perspektif baru serta inspirasi bagi kamu yang sedang mengembangkan potensi diri. Mentor akan menilai kamu secara lebih objektif dan jujur serta mampu memberikan saran terbaik agar keterampilan tersebut dapat terus diasah.
- Belatih secara rutin
Melakukan latihan secara rutin membantu kamu untuk meningkatkan keterampilan agar lebih optimal. Kamu bisa berdiskusi dengan orang lain untuk dapat merangsang keterampilan hard skill dan soft skill yang dimiliki. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan antara lain melakukan brainstorming bersama kelompok, sering membaca buku, mempelajari rumus excel, membuat desain, menonton tv ataupun mempelajari hal yang menurutmu menarik. Berkumpul bersama orang lain membuat kamu bisa meningkatkan kreativitas dan memberikanmu inspirasi.
- Mengikuti kursus
Saat ini kursus bukan hanya mampu mendukung kamu untuk meningkatkan hard skill dan mendapatkan pengakuan berupa sertifikat saja. Namun saat ini juga sudah banyak kelas online yang membahas tentang materi pengembangan diri, manajemen hingga kepemimpinan. Dengan mengikuti kelas tersebut, kamu akan diajarkan tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, berbicara di depan umum, berpikir kritis dan lain sebagainya. Program pelatihan tersebut sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran diri serta membangun rasa percaya diri agar lebih baik.
- Fokus untuk dapat menciptakan kebiasaan baru
Terdapat perbedaan yang cukup mendasar antara belajar dan melakukan praktek secara langsung. Cobalah untuk menciptakan kebiasaan baru untuk dapat menanamkan skill yang ingin kamu tingkatkan dalam keseharian. Misalnya ketika kamu ingin belajar berbicara di depan umum, cobalah untuk berlatih agar bisa menyampaikan materi presentasi dengan baik tanpa melihat panduan. Kamu bisa mengemukakan pendapat serta pemahamanmu sendiri akan materi yang disampaikan.
Perbedaan hard skill dan soft skill membantu kamu bisa memahami dua keterampilan tersebut dengan lebih mendetail. Skill yang dimiliki akan membedakan kamu dengan yang lainnya. Untuk itu kamu perlu sejak dini mengasah dua keterampilan tersebut agar lebih siap menghadapi dunia kerja. Mengetahui pentingnya hal tersebut, PPM School of Management bukan hanya berfokus terhadap pengembangan hard skill saja, namun juga memberikan kurikulum soft skill tentang pengembangan diri, kelompok dan komunitas.