Ternyata Ini Lho Dampak Negatif Multitasking Bagi Pelajar
Multitasking merupakan kemampuan untuk mengelola beberapa jenis tanggung jawab atau pekerjaan dalam satu waktu. Beberapa tahun terakhir banyak sekali lowongan pekerjaan yang mencantumkan kemampuan multitasking yang baik dalam persyaratannya. Namun tahukah kamu? Menurut data, ternyata hanya sekitar 2% orang dari populasi yang bisa melakukan multitasking secara lebih efektif.
Melakukan multitasking memang bukanlah hal yang mudah dan diyakini bisa meningkatkan kecepatan menyelesaikan pekerjaan. Namun ternyata dampak negatif multitasking juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pelajar. Kenali beberapa dampak tersebut agar kamu bisa mengatasinya secara lebih efektif.
Daftar Isi
Beberapa Dampak Negatif Multitasking
Meskipun multitasking mampu membantu kamu menghemat waktu dalam melakukan pekerjaan, namun ternyata terlalu sering melakukan hal tersebut bisa menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan. Simak informasinya sebagai berikut.
Kualitas pekerjaan menjadi turun
Menurut studi yang dilakukan oleh National Bureau of Economic Research menyatakan bahwa multitasking bisa menurunkan kinerja pekerja bila terus dilakukan. Terlalu sering melakukan multitasking membuat kamu kesulitan untuk fokus sehingga mampu menciptakan penumpukan pekerjaan yang dapat memicu kepanikan karena belum ada tugas yang terselesaikan. Kondisi ini lama kelamaan mampu membuat kualitas pekerjaan akan semakin menurun dan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Pekerjaan yang dilakukan secara terburu-buru membuat kamu rentan melakukan kesalahan karena fokusnya akan terbagi.
Memicu kelelahan dan stres
Melakukan multitasking terlalu sering dapat memicu terjadinya kelelahan pada tubuh, bahkan bisa menyebabkan stres. Hal tersebut terjadi karena kamu terlalu memaksakan diri untuk melakukan berbagai pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anna Katharina pada tahun 2017 membuktikan bahwa, multitasking bisa berdampak buruk untuk kesehatan mental. Kegiatan multitasking dapat memiliki efek pada kelelahan dan ketegangan secara emosional. Lama kelamaan multitasking juga dapat menyebabkan rasa cemas. Hal tersebut terjadi karena otak terlalu berusaha untuk menangani banyak hal sekaligus, yang mana otak secara alami lebih nyaman jika melakukan satu tugas dalam satu waktu.
Kreativitas menjadi menurun
Menurut Dr. Paul Hammerness yang dikutip dari Harvard Health Publishing, seseorang yang yang melakukan multitasking cenderung tidak menyimpan informasi dengan baik sehingga dapat menghambat proses pemecahan masalah dan menurunkan kreativitas. Kemampuan mengembangkan kreativitas akan muncul ketika seseorang fokus terhadap suatu hal. Namun hal tersebut bisa terhambat jika kamu mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus. Hal tersebut terjadi karena fokus akan terpecah sehingga ide sulit muncul.
Menurunkan produktivitas
Seiring dengan menurunnya kualitas kerja, terlalu sering melakukan multitasking juga bisa membuat produktivitas menjadi menurun. Berdasarkan informasi dari American Psychological Association, diketahui bahwa kamu bisa kehilangan 40% dari produktivitas jika melakukan banyak pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Menurut Susan Weinschenk Ph.D dalam Psychology Today, kebanyakan orang salah mengartikan konsep multitasking yang sebenarnya. Pada dasarnya seseorang tidak dapat benar-benar melakukan pekerjaan lebih dari satu. Melainkan melakukan perpindahan tugas dengan lebih cepat atau yang disebut dengan task switching.
Mengganggu daya ingat
Dalam penelitiannya, Studi dari University of California San Francisco menemukan bahwa kegiatan multitasking dapat mempengaruhi memori jangka pendek orang dewasa yang masih muda dan tua. Selain itu, seorang ahli saraf di Stanford bernama Russ Poldrack juga mengatakan bahwa mempelajari informasi sambil melakukan banyak kegiatan dapat menyebabkan informasi baru masuk ke bagian otak yang salah. Hal ini lama kelamaan akan menurunkan daya ingat yang dimiliki. Contohnya ketika siswa belajar sambil menonton TV di saat yang bersamaan, informasi tugas sekolah harusnya masuk ke striatum yang mana merupakan wilayah khusus penyimpanan prosedur bukan data dan ide. Harusnya informasi tersebut masuk ke hipokampus sehingga membantu siswa dapat mengingat pelajaran dengan baik.
Dampak negatif multitasking bisa berakibat fatal jika terus dibiarkan. Untuk itu kamu perlu mencari cara untuk meminimalisir dampak tersebut seperti mengutamakan pekerjaan yang penting terlebih dahulu dan mengatur waktu istirahat dengan baik. Dengan begitu semua pekerjaan bisa selesai dengan lebih cepat dan tubuh pun akan tetap sehat dan bugar.
Kesimpulan
Multitasking adalah kemampuan untuk melakukan beberapa tugas dalam waktu yang sama. Namun, hanya sekitar 2% orang yang mampu melakukan multitasking secara efektif. Terlalu sering melakukan multitasking bisa menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, seperti menurunnya kualitas pekerjaan, kelelahan, stres, menurunnya kreativitas, menurunnya produktivitas, dan mengganggu daya ingat.
Untuk mengatasi dampak negatif ini, seseorang perlu mengutamakan tugas yang penting terlebih dahulu, menghindari multitasking ketika sedang belajar atau bekerja, fokus pada satu tugas dalam satu waktu, dan menggunakan teknologi untuk membantu mengelola tugas.